Rabu, 15 Oktober 2014

Tips Fotografi makro

1. Siapkan Kamera dan Lensa
Untuk membuat sebuah foto makro saat ini sebenarnya sangatlah mudah. Jika tidak memiliki sebuah kamera DSLR, Anda juga dapat menggunakan kamera saku dan memilih mode makro pada kamera untuk mengambil foto.
Tapi jika Anda pengguna kamera DSLR, untuk membuat sebuah foto makro yang baik, Anda wajib memiliki sebuah lensa makro. Lensa makro memang dibanderol dengan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan lensa lain. Namun tidak perlu khawatir karena kini ada alternatif yang lebih murah. Anda dapat menggunakan adapter lensa makro atau extension tube tambahan untuk mengubah lensa standar menjadi sebuah lensa makro.
2. Perhatikan Pencahayaan atau Lighting
Semakin dekat lensa ke subjek, pencahayaan akan semakin minim. Untuk itu, kondisi pencahayaan di sekitar wajib diperhatikan. Pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur ISO serendah mungkin. Sebab pada fotografi makro, gambar yang detil dan bebas ganguan noise adalah yang utama.
Setelah mengatur ISO ke angka terendah, Anda kemudian dapat mengatur bukaan diafragma kamera ke posisi terbesar. Melakukan pengaturan diafragma akan sangat menguntungkan pada pemotretan makro dengan subjek yang tidak bergerak seperti tanaman atau produk.
Karena selain akan mendapatkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, Anda juga akan mendapatkan efek bokeh (blur pada bagian belakang subjek) yang membuat foto tampil lebih artistik.
Namun jika Anda melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti hewan, maka pengaturan Shutter Speed yang tepat adalah kuncinya. Karena biasanya hewan-hewan kecil seperti semut, lalat, nyamuk, belalang, kupu-kupu dan lain-lain dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja.
3. Jangan Ragu Memakai Alat Bantu
Jika Anda memotret makro untuk sebuah produk, sangat disarankan agar Anda melakukannya di dalam studio. Karena dengan menggunakan bantuan lampu studio yang dapat diatur untuk menyala secara continuos akan mempermudah Anda untuk menentukan titik fokus.
Sedangkan untuk pemotretan makro hewan atau tumbuhan yang biasa dilakukan di luar ruangan, Anda dapat menggunakan alat bantu seperti flash, atau flash khusus untuk foto makro jika kondisi pencayaan kurang mendukung. Kemudian, agar gambar yang dihasilkan dapat tetap tajam, jangan lupa gunakan sebuah tripod saat memotret.
4. Perhatikan Fokus dan Mode Metering
Misfokus atau fokus yang meleset, adalah petaka pada sebuah fotografi makro. Untuk menghindarinya, penggunaan pengaturan fokus secara manual akan lebih efektif dibandingkan dengan mode Autofocus.
Kemudian agar lebih mudah dan cepat dalam menentukan fokus di mode manual, sebaiknya Anda mengatur opsi metering kamera pada mode Spot Metering. Karena penggunaan Spot Metering akan membuat kamera menghitung metering pencahayaan hanya di area fokus yang dituju saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar